Selasa, 25 Februari 2014

Budidaya sidat

Budidaya sidat kini dapat dilakukan di kolam terpal, selain kolam tanah. Itulah yang dilakukan oleh Helmy Sukantiyo, peternak sidat di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kontributor daerah bebeja.com, Faiz Y yang menyambangi kolam terpal sidat itu menyaksikan warga Kampung Laut itu memiliki 6 kolam terpal raksasa berukuran 12 m x 33 m berkedalaman 1,5 meter untuk pembesaran sidat.
Kolam terpal satu lapis itu selesai dibangun pada September 2011. Bukan tanpa sebab Helmy memilih membesarkan sidat Anguilla bicolor di kolam terpal. Selama ini pembesaran yang dilakukan di kolam tanah sering menyebabkan sidat hasil panen berbau lumpur. Hal itu tidak disukai pembeli yang notabene restoran dan eksportir. Harap mafhum sidat tersebut nantinya akan diolah menjadi kabayaki atau sidat panggang. Sudah begitu harga sidat berbau tanah merosot tajam hingga berselisih hampir 40%. Saat ini harga sidat bebas bau lumpur mencapai Rp140.000 per kg.
Kolam terpal pembesaran sidat itu memakan biaya pembuatan sekitar Rp70.000 per meter persegi. Ongkos termahal adalah nilai terpal yang mencapai Rp30.000 per meter persegi. Terpal bisa dipakai selama 5 tahun bahkan lebih bergantung kepada kondisi. Bila ujung terpal mulai robek pertanda terpal tak bisa lama dipakai.
Nah tidak seperti kolam tanah yang memiliki banyak mikroorganisme pengurai sisa metabolisme dan sisa pakan, kolam terpal menuntut penyiponan rutin setiap 10 hari sekali. Frekuensi penyiponan bisa meningkat menjadi setiap 5—6 hari seiring pertumbuhan sidat (rata-rata 1 kg per meter persegi dari ukuran tebar 50 g/ekor). Semakin dewasa (umur 3 bulan dari umur panen 6 bulan pemeliharaan) jumlah kotoran yang menumpuk semakin banyak.
Kadar oksigen terlarut pun perlu dijaga dengan menggunakan kincir seperti dipakai di tambak udang. Kadar oksigen terlarut yang tinggi di kolam di atas 5 ppm dapat mengurangi senyawa berbahaya bagi hewan air, amonia yang terbentuk dari proses dekomposisi atau penguraian sisa metabolisme dan pakan.
Supaya sidat yang dibesarkan di kolam terpal bisa tumbuh besar dan cepat dipanen, sidat diberikan pakan pakan dengan kadar protein minimal 45%, 15—18% karbohidrat, dan 20% kadar lemak. Nah supaya sidat rajin makan, sedikit dilakukan modifikasi dengan membangun shelter dari anyaman bambu berukuran 4 m x 2 m x 2 m di bagian tepi kolam terpal. Shelter berguna untuk tempat sidat beristirahat dan menyantap pakan.